Cari Blog Ini

Selasa, 31 Januari 2012

hukum gestalt


Beberapa hukum gestalt  :
1) Hukum Pragnan, yang mengatakan bahwa organisasi psikologis selalu cenderung ke arah yang bermakna atau penuh arti (pragnan) → common fate
2) Hukum kesamaan, yang mengatakan bahwa hal-hal yang sama cenderung membentuk gestalt (keseluruhan) → similiarity
3) Hukum kecenderungan mengatakan bahwa hal hal yang berdekatan cenderung berbentuk gestalt → proximity
4) Hukum ketertutupan, yang mengatakan bahwa hal-hal yang tertutup cenderung membentuk gestalt → penutupan bentuk
5) Hukum kontinuitas yang mengatakan bahwa hal-hal yang berkesinambungan cenderung membentuk gestalt → continuity
Hukum Pragnan
Hukum Pragnan ini menunjukkan tentang berarahnya segala kejadian , yaitu berarah kepada Pragnan itu, yaitu suatu keadaan  yang seimbang, suatu Gestalt yang baik. Gestalt yang baik , keadaan yang seimbang ini mencakup sifat-sifat keturunan, kesederhanaan ,kestabilan, simetri dan sebagainya. Keadaan yang problematis adalah keadaan yang tidak Pragnan, tidak teratur, tidak sederhana, tidak stabil, tidak simetri, dan sebagainya dan pemecahan problem itu ialah mengadakan perubahan kedalam struktur medan atau hal itu dengan memasukkan  hal-hal yang dapat membawa hal problematis ke sifat Pragnan.
Hukum-hukum tambahan
Ahli-ahli psikologi Gestalt telah mengadakan penelitian secara luas dalam bidang penglihatan dan akhirnya mereka menemukan bahwa objek-objek penglihatan itu membentuk diri menjadi Gestalt-gestalt menurut prinsip-prinsip tertentu. Adapun prisip-prinsip tersebut dapat dilihat pada hukum-hukum, yaitu :
  1. Hukum keterdekatan
  2. Hukum ketertutupan
  3. Hukum kesamaan
Selain dari hukum-hukum tambahan tersebut menurut aliran teori belajar gestalt ini bahwa seseorang dikatakan belajar jika mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalan situasi tertentu. Dengan adanya insight maka didapatlah pemecahan problem, dimengertinya persoalan; inilah inti belajar. Jadi yang penting bukanlah mengulang-ulang hal yang harus dipelajari, tetapi mengertinya, mendapatkan insight. Adapun timbulnya insight itu tergantung pada :

a. Kesangupan → kesangupan atau kemampuan intelegensi individu.
b. Pengalaman
Karena belajar, berarti akan mendapatkan pengalaman dan pengalaman itu mempermudah munculnya insght.
c. Taraf kompleksitas dari suatu situasi
Dimana semakin komplek situasinya semakin sulit masalah yang dihadapi.
d. Latihan
Dengan banyaknya latihan akan dapat mempertinggi kesangupan memperoleh insight, dalam situasi-situasi yang bersamaan yang telah dilatih .
e. Trial and eror
Sering seseorang itu tidak dapat memecahkan suatu masalah. Baru setelah mengadakan percobaan-percobaan, sesorang itu dapat menemukan hubungan berbagai unsur dalam problem itu, sehingga akhirnya menemukan insight.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar